1.500 pelajar di Kutim Pecahkan Rekor MURI Melukis Batik Wakaroros

KUTIMONLINE.COM, Sangatta – Sebanyak 1.500 pelajar di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur, berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) kategori melukis massal batik Wakaroros, pada Selasa, (29/10) .
Pejabat sementara (Pjs) Bupati Kutim Agus Hari Kesuma merasa bangga dengan antusiasme para pelajar dalam melestarikan budaya lokal, melalui kegiatan, apalagi dirangkai dengan pemecahan rekor MURI.
“Saya merasa sangat bangga dengan prestasi ini. Alhamdulillah, batik Wakaroros yang terbuat dari kulit kayu merupakan warisan tradisional ini memang perlu kita lestarikan," ucap Agus di Sangatta.
Dia berharap bahwa kegiatan ini bisa berlanjut di tahun-tahun mendatang dan menjadi event tahunan yang ditunggu-tunggu.
“Dengan adanya rekor MURI, kita tidak hanya meraih prestasi, tetapi juga memperluas publikasi budaya Kutim di kancah nasional bahkan internasional,” kata Agus.
Sementara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutim Mulyono, mengajatakan bahwa agenda ini sengaja dibuat untuk mengenalkan budaya batik kepada para pelajar, sekaligus melestarikan batik khas daerah.
Ia menjelaskan Batik Wakaroros sengaja dipilih sebagai objek Muri, sebab merupakan batik khas Kutai Timur. Ini juga sebagai pengenalan kebudayaan khas Kutim.
Batik Wakaroros berasal dari Kecamatan Rantau Pulung, Kutai Timur, dengan berbahan dasar getah kayu ulin sebagai pewarna. Motif batik ini terinspirasi dari ukiran kayu Dayak Basap, dengan corak akar oros dan tanaman paku yang melambangkan keunikan alam Kutim.
Mulyono menambahkan bahwa ke depan, tak hanya batik Wakaroros yang diharapkan bisa meraih pengakuan nasional maupun internasional, tetapi juga berbagai bentuk kebudayaan lain yang mencerminkan kekayaan budaya Kutim.
"Ya, batik ini merupakan batik khas dan asli Kabupaten Kutai Timur dari Suku Dayak Basap, dan dengan kegiatan ini kita mengenalkan budaya kita,” kata Mulyono.
Dia berharap peserta yang hadir dalam kegiatan ini terus meningkatkan kemampuan dalam menjaga warisan leluhur tersebut. (adv)
Tags:
Berita Terkait
- Dukung Asta Cita Presiden, Polsek Muara Wahau dan PT DSN Group Panen Raya Jagung
- Anggaran Logistik dan Netralitas Jadi Fokus Utama Pemkab Kutim Pada Pilkada 2024
- Pemkab Kutim Komitmen Jaga opini WTP
- Disdikbud Kutim Gelar Pesta Rakyat Seni Kebudayaan
- Tuntaskan Kesenjangan Digital, Tahun Depan Disdikbud Kutai Timur Selesaikan Internet Gratis Untuk Semua Sekolah
Terbaru
Korfball Berkibar di Benua Etam: PKSI Kaltim Resmi..
- 19 Juli 2025 11:49
TP PKK Kutim Gelar Sosialisasi Kesehatan & Lingkungan..
- 26 Juni 2025 17:09
Dukung Asta Cita Presiden, Polsek Muara Wahau dan PT DSN..
- 25 Juni 2025 20:35
Polsek Muara Wahau Gelar Khitan Massal Gratis, Jumlah..
- 25 Juni 2025 16:19
Trending
LPADKT Telen minta Pemkab Kutim prioritaskan perbaikan akses jalan utama Kecamatan Telen
- 19 Februari 2024 20:36
KPU Kutim Distribusikan Logistik Pemilu di 18 Kecamatan dengan Aman dan Kondusif
- 12 Februari 2024 16:41
LPADKT Kongbeng minta perhatikan akses jalan Embung Wisata Banyu Langit
- 19 Februari 2024 19:08