Detak Kutai Timur Dalam Genggaman.

Hubungi Kami

Asisten Pamkesra Pemkab Kutim Lepas Kuliah Kerja Lapangan Mahasiswa STAIS

Asisten Pamkesra Pemkab Kutim Lepas Kuliah Kerja Lapangan Mahasiswa STAIS

KUTIMONLINE.COM, Sangatta – Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melakukan pelepasan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) 157 mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta (STAIS), pada hari Jumat (29/09).

Asisten Pamkesra Pemkab Kutim Poniso Suryo Renggono memotivasi para mahasiswa untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Ia menggarisbawahi pentingnya menjaga sikap optimis dalam menjalani proses pendidikan.

“Belajar sekarang tidak seperti dulu, akses lebih mudah. Kalian bisa belajar di mana saja melalui media online,” ucap Poniso.

Ia menyampaikan tiga kunci kesuksesan yang bisa menjadi pegangan bagi para mahasiswa selama KKL. Pertama, kesungguhan dalam setiap kegiatan dan upaya yang dilakukan akan membawa hasil yang maksimal. Kedua, kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru, yang sangat krusial dalam mencapai keberhasilan di lokasi KKL. Dan ketiga, pentingnya berbakti kepada orang tua yang menurutnya adalah fondasi utama bagi keberhasilan seseorang dalam hidup.

Poniso juga tidak lupa mengingatkan mahasiswa agar selalu menjaga kesehatan sepanjang pelaksanaan KKL. Menurutnya, kesehatan merupakan anugerah terbesar yang harus selalu dijaga.

“Semoga apa yang kalian lakukan di lapangan nanti berjalan lancar, dan jangan lupa jaga kesehatan, karena kesehatan adalah nikmat tertinggi,” tuturnya.

Ketua STAIS, Satriah, dalam laporan yang disampaikan, menjelaskan bahwa KKL kali ini melibatkan mahasiswa dari lima program studi: Pendidikan Agama Islam (PAI), Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Ekonomi Syariah, dan Ahwal Al-Syakhsiyah. Kegiatan ini berlangsung selama 45 hari dan menjadi bagian integral dalam aplikasi ilmu yang telah mereka pelajari di kampus selama ini.

“Para mahasiswa KKL dibagi menjadi 14 kelompok yang terdiri dari gabungan berbagai program studi. Setiap kelompok akan ditempatkan di dua kecamatan, yakni Kaliorang dan Kaubun,” jelas Satriah.

Pembagian ini diharapkan dapat memfasilitasi mahasiswa untuk saling berbagi peran sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat, sehingga kontribusi mereka bisa sangat berarti bagi pembangunan desa.

Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, para mahasiswa diharapkan dapat memberikan kontribusi positif selama menjalankan tugas di lapangan. Lebih dari sekadar pengalaman akademis, KKL ini diharapkan membawa pulang pelajaran berharga yang menjadi bekal mereka untuk meniti karier di masa depan.

Acara pelepasan ditutup dengan doa bersama, harapan penuh optimisme, dan semangat juang yang menggelora di hati setiap mahasiswa yang akan terjun langsung ke masyarakat. Dengan tema yang relevan dan penting, diharapkan mahasiswa STAIS dapat menjadi agen perubahan yang mampu berkontribusi dalam membangun desa yang berkelanjutan. (adv)